Passionate people, ingatkah kamu saat masa pandemi dulu, banyak orang yang jauh lebih waspada terhadap berbagai hal yang diperkirakan dapat menjadi media penularan virus? Salah satunya adalah makanan. Tidak hanya menghindari berbagi makanan karena takut terkontaminasi melalui droplet saat berbagi makanan dengan orang yang telah terinfeksi saja, tetapi juga banyak orang yang lebih memilih untuk membawa makanan sendiri dari rumah demi keamanan.
Yap, virus memang menjadi hal yang banyak dikhawatirkan, apalagi keberadaannya tidak terlihat tetapi bisa memberikan dampak yang besar. Tidak hanya virus COVID-19 saja, melainkan berbagai virus lainnya, seperti Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini banyak dibicarakan. Namun, benarkah makanan bisa menjadi media penularan virus? Yuk, cari tahu jawabannya!
Makanan bukanlah media yang bisa dijadikan virus sebagai tempat berkembangbiak. Sayangnya, makanan ternyata memang bisa menjadi media penularan virus. Penyakit yang disebabkan oleh makanan yang telah terinfeksi virus, maupun bakteri dan parasit, disebut dengan keracunan makanan.
Infeksi virus pada makanan bisa terjadi jika makanan tersebut disiapkan oleh seseorang yang telah terinfeksi virus tertentu. Virus tersebut kemudian dapat bertahan di dalam makanan. Jika seseorang mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi tersebut, maka dapat mengalami beberapa gejala keracunan, seperti:
Selain berbagai gejala di atas, seseorang yang mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi virus tertentu juga berisiko tinggi tertular virus yang mengontaminasi makanan tersebut. Itulah mengapa sangat penting bagi kamu yang suka memasak atau membeli makanan dari luar, memerhatikan kebersihan saat proses pembuatan makanan. Apalagi, beberapa jenis virus ternyata dapat bertahan cukup lama saat menempel pada media tertentu.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Usus Melalui Makanan dan Kebiasaan
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah risiko tertular penyakit akibat makanan yang terkontaminasi, baik makanan yang kamu buat sendiri maupun kamu beli. Berikut ini adalah beberapa caranya.
Saat kamu memilih untuk menyiapkan sendiri makanan yang kamu konsumsi, artinya kamu sudah mengurangi risiko penularan virus melalui makanan karena kamu bisa mengontrol selama proses persiapan hingga menghidangkannya. Nah, untuk meminimalisir risiko makanan terkontaminasi dengan virus, berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
Untuk makanan yang kamu beli dari luar atau restoran, maka kamu tidak bisa mengontrol proses pembuatan makanannya, sehingga kamu yang harus lebih berhati-hati dalam memilih tempat untuk membeli makanan. Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan yaitu:
Warung makan atau restoran yang bersih bukan berarti harus mewah. Banyak juga kok warung makan pinggir jalan yang memerhatikan kebersihan dalam pengolahan makanannya. Jadi, bukan berarti kamu harus mencari restoran mewah ya demi mendapatkan makanan yang aman dari kontaminasi virus. Kamu bisa tetap menyesuaikannya dengan kemampuan keuanganmu, kok.
Hepatitis A merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak menyebar melalui makanan. Hepatitis A adalah penyakit peradangan pada organ hati yang disebabkan infeksi virus hepatitis A dan merupakan jenis hepatitis yang paling menular. Beberapa gejala yang dirasakan oleh penderitanya yaitu:
Penyakit ini banyak ditemukan di negara dengan kondisi sanitasi yang kurang baik. Sementara untuk penularan pada makanan, bisa ditemukan ketika ada penderita hepatitis A yang menyentuh makanan secara langsung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, padahal baru dari kamar kecil.
Baca Juga: Apa Beda Hepatitis Akut dan Hepatitis Kronis?
Untuk pengobatannya sendiri, hepatitis A sebagian besar dapat sembuh dengan sendirinya, karena sel organ hati akan memperbaiki dirinya sendiri. Perawatan dilakukan untuk mengurangi gejala yang dialami. Namun, jika kondisinya cukup serius, maka perawatan intensif akan diperlukan. Bahkan, mungkin saja kamu perlu menginap di rumah sakit agar bisa dilakukan perawatan intensif.
Bagi kamu yang memiliki asuransi kesehatan FWD Hospital Care Protection dari FWD Insurance Indonesia dapat memanfaatkannya untuk menanggung biaya berobat selama sakit. Jadi, kamu bisa mendapatkan perawatan terbaik tanpa perlu khawatir dengan biaya yang perlu kamu bayarkan. Untuk kamu yang belum membeli polisnya, yuk, segera beli polisnya sekarang agar bisa segera mendapatkan manfaatnya!
Sumber: