Ketika bermain tenis, kamu tak hanya mengandalkan koordinasi mata dan tangan saja, melainkan seluruh tubuhmu untuk berlari, memukul, dan mengatur posisi badan. Nah, teknik yang salah atau penggunaan alat yang tidak tepat bisa mengakibatkan cedera, lho. Yuk, kenali risiko cedera dari olahraga tenis dan cara mencegahnya di artikel ini.
Waspadalah dengan risiko peradangan pada siku bagian luarmu. Kondisi ini terjadi karena kegiatan ataupun olahraga yang mengharuskan lengan kamu bergerak secara berulang-ulang.
Cedera ini bisa ditandai dengan nyeri atau rasa terbakar di bagian luar siku. Kamu bahkan bisa mengalami kesulitan untuk mengangkat, menggenggam, atau memutar tanganmu. Jika gejala ini terjadi, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:
Salah mendarat saat bermain tenis bisa menyebabkan keseleo. Akibatnya, kamu bisa mengalami nyeri dan bengkak di sekitar pergelangan kaki.
Jika keseleo terjadi, segeralah beristirahat, kompres dengan es, dan posisikan kaki yang cedera lebih tinggi dengan menggunakan bantal.
Umumnya, cedera di pergelangan tangan terjadi karena penggunaan salah satu tendon di sekitar pergelangan tangan secara berlebihan.
Gejala dari cedera ini, antara lain: rasa nyeri, bengkak, serta rasa panas dan kemerahan di sekitar tendon pergelangan tangan. Jika cedera terjadi, istirahatlah, lalu kompres dengan es, dan minum painkiller.
Ketika bermain tenis, hindarilah gerakan sendi bahu yang berlebihan. Cedera tendon bisa menyebabkan kamu mengalami rasa sakit saat menggerakkan bahu.
Dalam kondisi ekstrem, peradangan atau tendinitis dapat menyebabkan kegagalan tendon atau biasa disebut rotator cuff tear.
Penderitanya bisa mengalami rasa sakit dan lemah pada bahu, serta kesulitan untuk mengangkat lengan. Kondisi ini juga ditandai dengan suara “krek” saat menggerakkan bahu. Jika rotator cuff tear terjadi, fisioterapi hingga operasi mungkin perlu dilakukan.
Saat melakukan gerakan serve, punggungmu akan menekuk dan badan pun berputar. Hati-hati, ya karena gerakan ini dapat memberikan tekanan pada tulang belakang di punggung bawah, dan bahkan bisa menyebabkan patah pada bagian tersebut.
Untuk meminimalkan back pain, kamu perlu memperkuat otot punggung dan core, serta meningkatkan kelenturan tubuh bagian atas dan bawah.
Selama permainan, kamu tentunya akan melompat dan mendarat. Namun, pendaratan di permukaan yang keras, seperti semen atau hard court, dapat menyebabkan tennis knee. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri, bengkak, dan rasa panas di area lutut.
Untuk mengurangi rasa sakit, segeralah beristirahat, kompres es, dan letakkan kaki di posisi yang tinggi.
Untuk mencegah risiko cedera, kamu perlu melakukan program strengthening untuk core, otot pinggul, dan bahu, serta stretching untuk siku dan pergelangan tangan. Jika kamu pernah mengalami cedera pergelangan kaki, gunakanlah brace untuk mencegah cedera berikutnya.
Selain itu, kamu tetap bisa menikmati olahraga tenis tanpa takut risiko cedera dengan memiliki produk FWD Asuransi Kecelakaan Diri yang berlaku di seluruh dunia.
Asuransi dengan manfaat hingga Rp1 miliar ini memiliki premi yang terjangkau, mulai dari Rp50 ribu/bulan. Daftar, beli, dan klaimnya pun mudah secara online!
Sumber: