Tips untuk Ayah Modern dalam Menjaga Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Oleh tim profesional kesehatan mental di ThoughtFull | Jun 15, 2022 | waktu baca 4 mnt
Father_and_daughter_doing_video_call_on_sofa_at_home.jpg

Menjadi seorang ayah adalah momen penting dalam kehidupan setiap pria – di mana menjalani peran tersebut bisa berdampak pada perubahan emosi yang tidak biasa. Ketika perubahan ini dikelola dengan baik, seorang ayah dapat secara positif berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan seluruh keluarga.

Pandangan masyarakat terhadap sosok pria untuk lebih menjadi serba tahu, kuat, dan mandiri, menjadikan para pria cenderung lebih sedikit mencari dukungan psikologis dibandingkan dengan wanita.

Oleh karena itu, kami ingin mematahkan stigma seputar maskulinitas yang berpengaruh buruk dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi semua ayah hebat di luar sana.

Ayah Sehat Membangun Keluarga yang Lebih Bahagia

Father_holding_his_daughter_whilst_taking_a_wall_next_to_the_promenade.jpg

Keluarga modern mencerminkan perubahan dalam peran gender keluarga serta delegasi pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan profesional. Ketika peran para ibu semakin banyak yang mengambil pekerjaan untuk memenuhi tuntutan keuangan keluarga, peran ayah secara alami telah berkembang dari pencari nafkah sendiri menjadi lebih banyak terlibat dalam mengasuh anak. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang muncul akibat perubahan ini untuk mencapai hasil yang positif berikut:

1) Dukungan ibu yang lebih baik

Kesehatan mental ayah memengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu juga, lho! Pasangan yang saling mendukung selama masa kehamilan dan setelah melahirkan terbukti mengurangi risiko masalah kesehatan mental selama kehamilan dan pasca melahirkan. Sebagian besar ibu baru juga menganggap ayah sebagai sumber dukungan yang penting.

2) Perkembangan anak yang lebih baik

Penelitian terbaru telah fokus pada hubungan antara keterlibatan ayah dengan kesejahteraan anak. Ayah yang menunjukkan kasih sayang sebagai orang tua, seperti responsif dan penuh kasih kepada anak, akan mendorong perkembangan yang sehat pada anak.

3) Hasil kerja yang lebih baik

Tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa menjadi sehat berpengaruh pada hasil kerja yang lebih baik. Hasil kerja yang lebih baik bagi ayah menjamin hasil keuangan yang lebih baik untuk mendukung finansial keluarga mereka. Oleh karena itu, kita perlu lebih memahami kesehatan mental pria dalam konteks tempat kerja untuk memberikan dukungan yang lebih baik.

Tips untuk Ayah Modern dalam Menjaga Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Father_holding_daughter_under_autumn_leaves.jpg

Seperti yang dikatakan sebelumnya, para ayah tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjaga kesehatan mental mereka sendiri. Sudah waktunya untuk berubah!

Dari kesadaran dan edukasi hingga pendekatan nyata untuk perawatan diri, berikut beberapa cara untuk ayah agar dapat menjaga kesehatan mental mereka. Pada akhirnya, kami ingin kamu menjadi versi terbaik dari dirimu untuk kamu dan keluargamu.

1) Sesuaikan ekspektasi dan batasan

Akan ada banyak tuntuan pada ayah untuk menjadi pelindung dan pencari nafkah bagi keluarga. Namun, ekspektasi yang tinggi ini dapat merusak kesehatan mental ayah.

Ekspektasi yang tidak dapat dicapai dapat menyebabkan pemikiran bahwa "Saya tidak akan melakukannya dengan baik, jadi mengapa harus mencoba?" Atau dapat menyebabkan perilaku yang berlebihan yang mengarah pada kelelahan. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengatasi ekspektasi yang menyebabkan stres.

Ketahuilah bahwa kamu tidak perlu menjadi sempurna atau tahu segalanya. Tidak apa-apa untuk bertanya dan mencari bantuan. Perhatikan dengan baik dalam menetapkan batasan antara pekerjaan dan rumah. Jika pekerjaan kamu terlalu menuntut, pertimbangkan apa yang kamu peroleh dan komunikasikan dengan manajermu.

2) Komunikasi yang jujur dan saling menghargai

Sebagai orangtua, kita cenderung mengorbankan kebutuhan kita sendiri demi keluarga. Jika dibiarkan terus-menerus, hal itu dapat membuat kita terjerumus ke dalam siklus negatif. Oleh karena itu, komunikasi yang jujur dan saling menghormati berfungsi sebagai cara untuk menghargai kebutuhanmu. Sebagai contoh, daripada menahan perasaan itu, beri tahu pasanganmu ketika kamu sudah kelelahan dengan anak-anak sehingga mereka dapat membantu.

Buatlah jadwal pertemuan keluarga yang rutin untuk membantu menyesuaikan tanggung jawab dan ekspektasi, sehingga tercipta ruang yang aman untuk mendiskusikan kebutuhan, tanggung jawab, dan rencana masa depan satu sama lain.

3) Menjaga hubungan dengan orang lain

Frustasi ketika mengasuh anak, perasaan kehilangan, dan kekhawatiran tentang finansial adalah hal yang umum dalam perjalanan kamu sebagai seorang ayah. Hal ini dapat terasa sangat menyendiri terutama ketika kamu sebagai seorang ayah diharapkan untuk menjadi pria tangguh dan menghadapi masalah sendiri.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa mencari dukungan emosional mengurangi persepsi tentang stres dan rasa sakit. Dengan kata lain, kita menghadapi masa-masa sulit dengan lebih baik ketika didukung oleh orang lain. Selain pasangan kamu, cobalah berbicara dengan temanmu yang mungkin sedang merasakan hal yang sama sebagai ayah atau orang tua baru. Kamu dapat melakukannya dengan memulai percakapan saat menjemput anakmu dari sekolah atau bercerita dengan teman bahkan saudara.

4) Jadwalkan me-time secara rutin

Mungkin terasa sulit untuk menemukan waktu self-care di tengah pekerjaan yang berat dan tuntutan keluarga. Namun, beradaptasi dengan tantangan juga melibatkan pemulihan yang efektif dari stres sebagai orang tua.

Jadwalkan 30 menit setiap hari untuk melakukan suatu hal yang menyenangkan atau menenangkan. Contohnya, mandi air hangat, membaca buku, atau jogging di sekitar lingkungan rumah. Mungkin terlihat tidak terlalu banyak waktu. Namun, kegiatan seperti itu dapat mengendalikan mood kita.

5) Tetap hadir di dalam keluarga

Seperti ibu, ayah juga menjadi sosok yang penting dalam perkembangan emosional anak. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan waktu bersama keluarga untuk menjaga hubungan yang baik. Hal ini karena hubungan baik antara orang tua dan anak meningkatkan regulasi emosional dan ketaatan anak terhadap perilaku yang baik. Yang pada gilirannya mengurangi stres dalam jangka panjang.

Seringkali anak-anak mendapatkan manfaat ketika ayah terlibat dalam tugas-tugas sehari-hari seperti makan malam dan bermain di halaman belakang. Ketahuilah bahwa meskipun ada waktu minimal yang dihabiskan bersama, kualitas waktu lebih penting daripada kuantitasnya.

Ringkasan

Kita semua berperan dalam mendorong ayah kita untuk mengutamakan kesehatan mental mereka.

Bagi semua ayah hebat di luar sana, ketahuilah bahwa kamu tidak menjadi kurang menjadi laki-laki karena menunjukkan kekurangan kamu. Kamu memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan besar dalam keluargamu bahkan dalam masyarakat, tetapi kamu tidak harus melakukannya sendirian!

FWD Insurance dan ThoughtFull hadir untuk membantumu!

Kamu mencari bantuan profesional untuk kesehatan mental-mu? Manfaatkan fasilitas tanpa biaya selama 1 bulan* di ThoughtFullChat (disediakan oleh FWD Insurance), yang meliputi:

  • (Contoh: mood trackers, journaling, emotional health assessments, dll)
  • Paket evidence-based learning
  • Bimbingan dengan profesional kesehatan mental selama 1 bulan

Dapatkan uji coba ThoughtFullChat tanpa biaya selama 1 bulan di sini.

*Selama kuota tersedia. Informasi selengkapnya dapat dilihat di www.fwd.co.id/id/mindstrength#guidance-session

Referensi:

Share