Bagaimana Orang Tua yang Bekerja Dapat Mencapai Work-Life Balance?

Oleh tim profesional kesehatan mental di ThoughtFull | Jan 6, 2022 | waktu baca 3 mnt
Family_going_on_an_outing_in_a_car.jpg

Work-Life Balance adalah impian yang sulit diwujudkan bagi banyak orangtua. Menurut penelitian Segmanta’s Moms in Asia 2020, sepertiga ibu di Asia menyebutkan bahwa menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan adalah salah satu hambatan bersama dalam peran sebagai orangtua(1). Antara pekerjaan, makan, membalas email, dan mengurus anak, menyeimbangkan tuntutan di kantor dan di rumah bisa terasa seperti olahraga ekstrem.

Namun, para pekerja profesional juga berhak menjadi orang tua yang baik. Untungnya, banyak perusahaan saat ini mulai menerapkan kebijakan kerja yang fleksibel. Di luar itu, kamu sebagai orang tua yang hebat, kamu juga mampu membuat rutinitas antara kehidupan dan kerja yang berkelanjutan, serta terhindar dari kelelahan.

Yuk ikuti beberapa tips di bawah ini!

Enam Cara Mencapai Work-Life Balance Sebagai Orang Tua

Family_fun_time_at_the_garden.jpg

Dari membayar tagihan hingga mengatur kegiatan sekolah anak. Semuanya ditambah dengan mencapai target kinerja di tempat kerja. Orangtua yang bekerja tidak dapat disangkal bahwa mereka memiliki tugas yang padat tanpa henti. Dan meskipun tidak ada "cara yang sempurna" untuk mencapai work-life balance, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk menjaga keharmonisan di rumah dan di tempat kerja.

1) Cari dukungan

Penting untuk menyadari bahwa ada batasan waktu dan energi kamu. Menjadi orangtua yang bekerja setara dengan memiliki dua pekerjaan penuh waktu. Itulah mengapa ketika segalanya menjadi terlalu banyak, mencari dukungan dapat melegakanmu sebagai orangtua yang bekerja.

Misalnya, kamu dapat mengatur jadwal dengan pasanganmu untuk mengantar anak-anak ke sekolah, atau kamu dapat meminta bantuan anggota keluarga lain untuk menjaga anak-anak sebentar. Tidaklah masalah jika mengandalkan bantuan orang lain, agar dapat memastikan anak-anak terjaga dengan baik dan kamu dapat tetap fokus dalam bekerja.

2) Tetap fleksibel

Work-life balance bukan berarti kamu harus selalu membagi waktu antara rumah dan bekerja secara merata. Pahami dan terima bahwa akan ada saat-saat ketika keluarga kamu membutuhkan perhatian lebih. Adapula saat-saat lain ketika pekerjaan menjadi yang utama. Tipsnya adalah kamu tidak perlu terlalu memusingkan hal-hal kecil dan hal-hal yang tidak dapat kamu kendalikan.

Pada saat tertentu, lakukan evaluasi apa yang lebih membutuhkan banyak perhatian dan mana yang perlu dikesampingkan. Kemudian, sesuaikan kembali jadwalmu dan beri tahu orang-orang di sekitarmu tentang prioritas dan kapasitas kamu.

3) Perawatan diri

Maskapai penerbangan mewajibkan bahwa dalam keadaan darurat kamu harus memasang masker oksigen pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum membantu orang lain, termasuk anak-anakmu. Hal itu karena jika kamu tidak menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu, kamu tidak akan dapat menyelamatkan orang lain.

Oleh karena itu, self-care sangat penting bagi orangtua yang bekerja jika ingin tetap produktif di tempat kerja dan menjaga hubungan yang baik atau mengasuh anak di rumah. Setidaknya, alokasikan waktu untuk tidur, penuhi nutrisi, dan olahraga ringan. Meskipun kamu merasa sulit meluangkan waktu untuk diri sendiri, beristirahat sejenak di sela-sela tugas sangat bermanfaat bagi kesehatanmu.

4) Tetapkan jadwal utama kamu!

Buatlah jadwal setiap minggu untuk menyusun gambaran besar dari tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaanmu. Ini termasuk prioritas keluargamu dan harapan dari atasanmu di kantor.

Lalu, buat juga rencana realistis yang mengakomodasi tujuanmu sebagai orangtua yang bekerja. Delegasikan atau hilangkan tugas yang perlu dan tidak perlu. Dengan menetapkan jadwal utama ini, kamu dapat terhindar dari lengah karena komitmen yang overlapping.

5) Tetapkan batasan teknologi

Pekerjaan jarak jauh telah menjadi semakin umum dan memiliki manfaat untuk keseimbangan kehidupan kerja. Namun entah bagaimana, penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata hari kerja di rumah lebih lama 48.5 menit(2).

Godaan untuk mengecek “hanya satu email lagi” saat jam makan malam bisa jadi tak tertahankan. Itu sebabnya zona bebas teknologi sangat penting ketika batas antara pekerjaan dan kehidupan begitu samar. Untuk memulainya, kamu bisa meminta anggota keluarga untuk mematikan notifikasi selama jam-jam keluarga yang ditentukan untuk meminimalisir distraksi.

6) Tetap hadir dalam setiap kondisi

Sebagai orang tua yang sibuk berpindah-pindah antara pekerjaan dan keluarga, mudah untuk melakukan banyak pekerjaan atau perubahan tugas secara terus menerus. Akibatnya, kita menjadi kurang fokus baik di kantor maupun di rumah.

Meskipun terdengar bertentangan, tujuannya adalah untuk sepenuhnya hadir dalam setiap aspek kehidupan kamu. Untuk mencapai hal ini, buatlah rutinitas ketika kamu beralih ke kegiatan keluarga dan ketika kamu beralih ke mode kerja.

Contohnya dengan menyelesaikan pekerjaan dan menyimpan komputermu setelah pukul 18.00. Selain itu mungkin sebelum bekerja, pastikan anak-anak kamu juga terlibat aktif untuk mengurangi gangguan ketika kamu sedang dalam mode kerja.

Ringkasan

Menyempurnakan tanggung jawabmu sebagai orang tua yang bekerja adalah tujuan yang sulit dipahami. Suatu hari nanti, rasanya seperti kita membakar lilin di kedua ujungnya. Itulah sebabnya, sebagai individu dan pasangan, perencanaan strategis, saling kompromi, dan belas kasih diri, sangat penting untuk membangun kehidupan yang lebih terintegrasi dan meminimalisir stres.

FWD Insurance dan ThoughtFull hadir untuk membantumu!

Kamu mencari bantuan profesional untuk kesehatan mental-mu? Manfaatkan fasilitas tanpa biaya selama 1 bulan* di ThoughtFullChat (disediakan oleh FWD Insurance), yang meliputi:

  • (Contoh: mood trackers, journaling, emotional health assessments, dll)
  • Paket evidence-based learning
  • Bimbingan dengan profesional kesehatan mental selama 1 bulan

Dapatkan uji coba ThoughtFullChat tanpa biaya selama 1 bulan di sini.

*Selama kuota tersedia. Informasi selengkapnya dapat dilihat di www.fwd.co.id/id/mindstrength#guidance-session

Catatan kaki

  1. Bittersweet Motherhood In Asia
  2. Collaborating During Coronavirus: The Impact of COVID-19 on the Nature of Work

Referensi:

Share