Passion story

Perbaiki Kondisi Keuangan Pribadi dengan Memangkas Latte Factor

20 Agustus 2021
Oleh FWD Insurance

Besaran pendapatan setiap orang memang berbeda, begitu juga biaya pengeluaran per bulannya. Untuk itu, pengelolaan keuangan pribadi merupakan ilmu yang penting untuk dimiliki setiap orang. Baik masih sendiri atau sudah berkeluarga, pengelolaan keuangan yang baik akan membantu Anda untuk mengenali bagaimana kondisi keuangan yang dimiliki saat ini. Arus pemasukan dan pengeluaran juga akan terlihat jelas, sehingga Anda menjadi lebih terbantu untuk memisahkan antara kebutuhan dan keinginan.

Setelah mulai disiplin menerapkan budgeting, biasanya Anda bisa lebih mengenali ‘latte factor’ dalam keuangan Anda. Well, sebetulnya apa sih latte factor ini? Sebelum beranjak lebih jauh, yuk kenalan terlebih dahulu!

Latte factor merujuk pada pengeluaran-pengeluaran kecil yang sifatnya rutin, namun sebetulnya tidak esensial. Istilah ini populer melalui buku The Latte Factor: Why You Don't Have to be Rich to Live Rich yang ditulis oleh David Bach. Menurut Bach, mayoritas masyarakat, terlebih untuk generasi muda, seringkali terjebak dalam latte factor ini, nih!

Konsep latte factor ini sebetulnya sederhana. Mengutip dari buku David Bach, latte factor adalah small amounts of money spent on a regular basis, cost us far more than we can imagine. Artinya, pengeluaran kecil yang dikeluarkan secara rutin ternyata bisa berdampak besar pada total pengeluaran Anda. Kata ‘latte’ di sini pun merujuk pada kopi, yang menurut Bach, sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban sekarang ini. Mengingat harga kopi sangat terjangkau, biasanya untuk membelinya pun Anda tidak perlu berpikir. Hanya saja, begitu total pengeluaran untuk kopi dijumlahkan setiap bulannya, hasilnya akan melebihi bayangan kita.

Latte factor tidak hanya terbatas pada kopi saja. Impulsive buying, biaya transfer antarbank, biaya topup dompet digital via bank, ongkos transportasi online (untuk jarak dekat yang sebetulnya bisa ditempuh dengan berjalan kaki), hingga membeli air putih dalam kemasan, juga bisa termasuk ke dalam latte factor Anda. Jadi, coba deh daftar keuangan Anda, area manakah sekiranya yang masuk ke dalam latte factor dan berdampak buruk pada cashflow keuangan Anda?

Untuk mengatasi latte factor sebenarnya mudah saja. Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini:

  1. Biasakan untuk mencatat biaya pengeluaran. Seperti yang sudah disinggung di atas, mencatat biaya pengeluaran secara rutin akan membuat Anda lebih mudah mengidentifikasi cashflow dan melihat apa yang menjadi latte factor Anda.
  2. Mulai kurangi. Setelah tahu area yang menjadi latte factor Anda, mulailah untuk menguranginya secara perlahan. Menurut Bach, bukan berarti sesuatu yang menjadi latte factor Anda harus dihentikan sekaligus. Anda bisa kok mengurangi jumlahnya dengan mengatur jumlah budget khusus untuk latte factor ini.
  3. Rencanakan keuangan Anda. Setelah memangkas latte factor, sisa pemasukan bulanan tentunya akan bertambah. Nah, langsung rencanakan keuangan Anda: ingin ditabungkah, mau dibuat investasi, atau mungkin ingin deposito. Apa pun rencana Anda, buatlah sejelas mungkin sehingga Anda akan lebih semangat lagi dalam berhemat karena memiliki target.

Setiap orang pastinya memiliki cara tersendiri untuk mengatasi latte factor-nya. Nah, apa pun itu, yang terpenting tetap konsisten dan mindful dalam membelanjakan uang, ya! Semoga bermanfaat.

 

Sumber :