Passionate people, pernah nggak sih kamu merasakan sakit yang muncul di perut pada saat sedang lari? Kondisi ini tentunya akan mengganggu kesenangan saat melakukan olahraga tersebut, bukan? Selain itu, kamu juga mungkin jadi berpikir, kenapa ya perut terasa sangat sakit? Apa jangan-jangan saat ini kamu sedang menderita penyakit tertentu yang memicu munculnya rasa sakit tersebut?
Nah, supaya kamu nggak berpikiran macam-macam dan juga bisa berolahraga dengan lebih nyaman tanpa adanya rasa sakit, yuk, ketahui berbagai penyebab perut sakit saat lari berikut ini!
Runner’s stomach adalah istilah yang menggambarkan gejala, bukan kondisi medis, yang dialami seseorang pada saat berlari dan berkaitan dengan perut. Disebut bukan kondisi medis karena penyebab munculnya runner’s stomach bukan karena kamu sedang menderita penyakit tertentu. Untuk gejalanya sendiri bisa berbeda pada setiap orang, antara lain:
Gejala tersebut bisa muncul di tengah kamu berlari atau pada saat kamu selesai berlari. Namun, gejala ini hanya terjadi sementara saja saat kamu berlari dan akan hilang dengan sendirinya setelah kamu berhenti.
Baca Juga: Biar Hasilnya Maksimal, Yuk, Olahraga Sesuai Waktu!
Sebenarnya belum ada dokter atau penelitian yang bisa membuktikan penyebab pasti terjadinya runner’s stomach. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang diperkirakan membuat perut bereaksi dan terasa sakit saat kamu berlari dan dianggap sebagai penyebabnya, antara lain:
Pada saat kamu berlari, aliran darah yang seharusnya mengalir ke sistem pencernaan ada yang dialihkan ke kardiovaskular. Akibatnya sistem pencernaan akan terganggu dan memicunya untuk mengeluarkan apa yang ada, sehingga membuatmu mengalami diare.
Saat kamu berolahraga apa pun, termasuk berlari, kamu akan mengeluarkan banyak cairan tubuh melalui keringat. Untuk menggantinya kamu perlu minum air putih dalam jumlah yang cukup. Ketika kamu kurang minum dan cairan tubuh tidak terpenuhi, maka akan menyebabkan otot di dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik, termasuk otot di perut yang akhirnya menyebabkan kram perut.
Hormon kortisol, yaitu hormon yang berperan dalam mengendalikan stres dan juga mengatur gula darah untuk diolah menjadi sumber energi, akan dilepaskan saat kamu berlari. Pelepasan hormon dalam tubuh akan memengaruhi beberapa fungsi tubuh, salah satunya adalah sistem pencernaan.
Baca Juga: Lagi Viral! Cobain Olahraga yang Trending Ini, yuk!
Tahukah kamu bahwa ada makanan yang bisa menimbulkan gejala tidak nyaman di perut? Terutama jika kamu mengonsumsinya sebelum berlari? Misalnya berbagai makanan yang dapat mengiritasi perut seperti makanan pedas, makanan atau minuman dengan kafein tinggi seperti kopi, dan makanan yang mengandung alkohol. Selain itu, makanan tinggi karbohidrat juga dapat menimbulkan reaksi tidak nyaman di perut, karena dapat menarik lebih banyak air ke dalam usus.
ETAP atau nyeri perut sementara terkait olahraga adalah rasa nyeri yang muncul pada bagian samping perut dan muncul saat seseorang berolahraga. Sayangnya, hingga saat ini belum ada yang bisa memastikan penyebabnya, tetapi diperkirakan muncul karena melakukan aktivitas yang sama secara berulang.
Penyebab runner’s stomach belum bisa ditentukan secara pasti. Apalagi, beberapa di antaranya adalah sesuatu yang tidak bisa kamu kontrol karena terjadi pada bagian dalam tubuhmu. Meskipun begitu, setidaknya ada beberapa hal yang bisa kamu coba lakukan untuk mencegah atau mengatasi runner’s stomach:
Dalam kondisi normal, runner’s stomach akan sembuh sendiri dengan menghentikan aktivitas lari. Untuk durasi penyembuhannya bisa beragam, dari 15 menit hingga beberapa jam. Jika ini yang kamu rasakan, maka kamu nggak perlu khawatir, karena ini adalah hal yang wajar dan bukan gejala dari suatu penyakit tertentu.
Namun, ketika rasa sakit tersebut tidak juga hilang atau bahkan semakin terasa tidak nyaman dan disertai dengan gejala lainnya, maka ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter.
Beberapa gejala yang perlu kamu waspadai adalah:
Jika kamu mengalami salah satu atau lebih dari gejala di atas, ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Bagi kamu yang memiliki asuransi kesehatan FWD Hospital Care Protection dari FWD Insurance Indonesia, kamu bisa menggunakannya untuk berobat jika ternyata berdasarkan diagnosis kamu membutuhkan perawatan intensif.
Asuransi kesehatan milikmu akan memberimu rasa tenang, sehingga kamu bisa lebih fokus pada proses pengobatan tanpa perlu khawatir masalah biaya. Ingatlah, kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga. Semakin cepat kamu memeriksakan kesehatanmu, maka semakin cepat besar pula potensi kamu untuk bisa sembuh total dan terhindar dari komplikasi. Jadi, jangan mengabaikannya, ya!
Sumber: