Bulan Maret selalu dirayakan sebagai bulannya perempuan. Soalnya, 8 Maret adalah Hari Perempuan Internasional yang dibuat untuk mengingat dan mengupayakan kembali isu-isu seperti kesetaraan gender, hak-hak reproduksi, dan hak perempuan lainnya.
Oleh karena itu, yuk kita rayakan Hari Perempuan Internasional tahun ini dengan mengintip beberapa tokoh pengusaha perempuan Indonesia yang sukses dan berhasil menjadi contoh representasi kesetaraan gender di negeri ini!
Perayaan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) tahun ini mengusung tema ‘Accelerate Action’ atau Mempercepat Aksi. Melalui tagline ini, IWD ingin kita semua sama-sama mempercepat langkah untuk mencapai kesetaraan gender, yang tentunya membutuhkan momentum dan urgensi lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, data dari World Economic Forum menunjukkan bahwa untuk mencapai kesetaraan gender secara penuh, kita semua membutuhkan waktu hingga tahun 2158 atau sekitar lima generasi dari sekarang. Lalu, gimana cara berpartisipasi dalam gerakan ini?
Sebagai individu, Passionate People bisa coba dengan mengambil langkah dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari berhenti melakukanmenanamkan stereotip dan mendiskriminasi, tidak mempertanyakan bias, ikut merayakan kesuksesan perempuan, dan lain-lain.
Kalau kamu tergabung dalam organisasi atau kelompok yang ingin membantu kampanye #AccelerateAction ini, kamu juga bisa memberikan ide-ide berikut agar kesetaraan gender lebih cepat tercapai:
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Menjadi High Value Women
Perempuan pertama dalam daftar ini adalah Nurhayati Subakat. Perempuan berusia 74 tahun ini adalah pendiri dan komisaris utama dari sebuah perusahaan terbuka yang mengelola sejumlah merek kosmetik dan perawatan wajah (skincare) dalam negeri.
Karier beliau sebetulnya dimulai dari sebuah pabrik kosmetik, di mana ia berperan sebagai quality control. Pada tahun 1985, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya dan membangun usaha kosmetik sendiri., dDengan bekal pengalaman sebagai quality control, pengetahuan di bidangilmu Farmasi dari ITB, serta dukungan dari sang suami yang sudah pernah menjabat sebagai petinggi di beberapa perusahaan multinasional, ia membangun fondasi bisnisnya.
Saat ini, perusahaan yang dipimpin Nurhayati menguasai 30 persen pangsa pasar kosmetik Indonesia. Dengan jumlah karyawan lebih dari 12.000 orang dan 41 pusat distribusi di seluruh Indonesia dan Malaysia, bisnis milik Nurhayati dan keluarga ini adalah perusahaan kosmetik nasional terbesar sekaligus merupakan pionir merek kosmetik halal di Indonesia.
Pengusaha perempuan sukses selanjutnya adalah Nabilah Alsagoff. Perempuan yang sudah berkecimpung selama 20 tahun dalam industri fintech ini adalah salah satu pendiri sekaligus Chief Operating Officer (COO) dari perusahaan keuangan yang memiliki produk utama payment gateway.
Karier Nabilah sebagai COO dimulai pada tahun 2005, yakni ketika ia akan membuat situs web untuk mengembalikan sektor pariwisata Bali pasca bom Bali 2002 bersama Dewan Pariwisata Bali. Ketiadaan sistem pembayaran elektronik dengan bank lokal saat itu membuat ia memiliki idemenginspirasinya untuk mendirikan perusahaan penyedia pembayaran elektronik atau biasa dikenal dengan istilah payment gateway.
Tahun ini, perusahaan yang ia jalankan memasuki usia 18 tahun. Jauh sebelum industri fintech berkembang pesat seperti sekarang, perusahaan Nabilah sudah ada dan menjadi perusahaan pembayaran elektronik dan manajemen risiko pertama di Indonesia. Sampai pertengahan tahun 2023, perusahaan Nabilah sudah memproses lebih dari 200 juta transaksi untuk lebih dari 150 ribu merchant payment gateway dari 18 kategori bisnis dan 5 juta pengguna e-wallet.
Baca Juga: Menabung untuk Beli Rumah ala Kaluna di Home Sweet Loan
Perempuan yang menjadi pengusaha sukses berikutnya adalah Amanda Cole. Pada usia yang relatif muda, yaitu 27 tahun, Amanda mendirikan perusahaan rintisan yang mempertemukan produk-produk petani lokal langsung dengan konsumen akhir melalui platform buatannya.
Bisnis ini mulai ia rintis pada tahun 2017, yakni beberapa tahun setelah ia lulus dari Management and Finance University of Manchester. Setelah lulus, ia sempat kemudian menjadi guru les bahasa asing, relawanvolunteer penulis konten di sebuah organisasi sosial, danserta mengelola mengurus kebun pertanian milik keluarganya di Sukabumi, Jawa Barat.
Menariknya, pandemi COVID-19 lalu menjadi momentum perusahaan rintisan buatan Amanda untuk dikenal dan digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, bisnis Amanda sudah menjalin kemitraan dengan 300 peternakan lokal dan melayani 50 ribu pelanggan dengan total 1.000 pengiriman setiap harinya.
Perempuan sukses terakhir dalam daftar ini adalah Shinta Nurfauzia. Ia adalah pendiri perusahaan rintisan yang menyediakan produk sehat dengan harga terjangkau. Memiliki latar belakang pendidikan bidang hukum dari Universitas Indonesia dan Harvard Law School, Shinta bercita-cita untuk bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk orangbagi banyak orang.
Bisnis ini ia rintis bersama dua orang temannya yang ia temukan saat menempuh pendidikan strata 2 di Harvard. Dengan visi ingin menyehatkan bangsa Indonesia, Shinta dan kedua temannya kemudian mendirikan perusahaan rintisan, lalu menciptakan produk mi instan sehat yang tidak menggunakan tanpa pengawet, pewarna, dan perasa tambahan.
Saat ini, bisnis Shinta sudah berulang kali mendapatkan pendanaan dari beberapa investor mancanegara, pernah menggandeng salah satu grup Kpop sebagai brand ambassador, dan telah bekerja sama dengan lebih dari 300 UKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nah, itulah dia ulasan tentang pengusaha perempuan Indonesia yang hebat dan sukses membangun bisnis mereka dari bawah. Apa Kkamu tertarik buat jadi pebisnis juga, Passionate People?
Sumber: