Kuliner

Lezatnya Makanan dari Indonesia Timur. Pernah Mencicipinya?

23 September 2024
FWD Insurance

Selain terkenal dengan destinasi wisatanya yang memukau, negara Indonesia juga terkenal memiliki beragam kuliner bercita rasa lezat. Mulai dari; Sabang sampai Merauke, menawarkan rasa yang khas sesuai daerahnya masing-masing. Makanya, tidak heran kalau kuliner Indonesia mendunia dan dikenal banyak negara.

Saking mendunianya, banyak restoran Indonesia yang buka di berbagai negara, lho, mulai dari Asia sampai Eropa. Di Indonesia sendiri pastinya sudah sangat menjamur restorannya bahkan beberapa ada yang menjual makanan dari Indonesia bagian timur. Passionate People pernah mencicipi makanannya? 

Kalau belum, cek dulu list makanannya di artikel ini, yuk!

Papeda

Bicara soal makanan Indonesia bagian timur, maka papeda wajib masuk dalam list makanan yang harus dicicipi. Melansir dari laman Kompas, papeda merupakan salah satu makanan khas yang terbuat dari bahan dasar sagu. Kalau dilihat sekilas, papeda memang terlihat mirip dengan bubur, namun teksturnya lebih lengket dan kental.

Makanan ini biasanya banyak ditemukan di Maluku, Papua, dan beberapa daerah Sulawesi. Rasa dari makanannya tawar karena itulah kerap dimakan bersama dengan ikan bumbu kuning atau kuah kuning. Selain itu, ada juga tambahan sayur ganemo—olahan sayur dari daun melinjo.

Menurut sejarahnya, papeda terkenal luas di masyarakat Manokwari, Abrab (Danau Sentani dan Arso), dan Sentanu. Makanan ini selalu dihidangkan ketika acara-acara penting bahkan sagu sangat dihormati. Berdasarkan mitologi, sagu dianggap sebagai penjelmaan manusia dan merupakan sesuatu yang istimewa.

Makanya, ketika waktunya panen sagu, masyarakat mengadakan penghormatan sebagai bentuk rasa syukur karena sudah diberi hasil panen yang melimpah. Selain itu, papeda juga sering muncul ketika upacara adat Watani Kame—upacara yang menandakan berakhirnya siklus kematian seseorang.

Kue Lontar

Dilihat dari bentuknya, kue lontar terlihat mirip dengan pie susu dan rasanya manis serta gurih. Tekstur dari kue lontar ini lembut di dalam dan garing di luar. Kue ini umumnya disajikan ketika hari istimewa. Mulai dari; Lebaran, Natal, kumpul keluarga besar, dan juga sering dijadikan oleh-oleh.

Sejarah dari kue lontar, berawal dari para serdadu Hindia Belanda yang menduduki wilayah Papua tahun 1910 silam. Nama kue ini berasal dari bahasa Belanda “ronde taart” atau kue bundar. Namun, masyarakat setempat kesulitan untuk melafalkan nama sehingga diubah namanya menjadi kue lontar.

Dulunya, para serdadu Belanda mengajarkan masyarakat membuat kue lontar karena sulitnya membawa kuenya langsung dari Belanda. Seiring waktu, masyarakat setempat jadi mahir membuat kuenya—walau memang beberapa bahan seperti terigu, susu, dan margarin masih didatangkan dari Belanda.

Menawarkan cita rasa yang lezat dan dapat dihidangkan di berbagai acara-acara keluarga dan hari perayaan, akhirnya kue lontar pun semakin menyebar ke berbagai penjuru Papua. Bahan bakunya juga sekarang lebih mudah didapatkan di Papua karena itulah pembuatannya semakin mudah.

Uta Dada

Beranjak ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, ada uta dada yang menjadi makanan turun-menurun dan jadi primadona masyarakat setempat. Makanan ini kaya akan bumbu rempah, bercita rasa gurih, dan pedas. Ciri khas dari makanan ini adalah daging ayam kampungnya yang dibakar terlebih dahulu.

Ketika penyajiannya uta dada diberi ketupat atau lontong lengkap dengan kuah santannya yang sangat menggugah selera. Nama uta dada sendiri menurut hasil lansiran dari Baca Koran berasal dari bahasa Kaili, yang kalau diartikan berarti kuah santan. Namun, dalam penyajiannya tentu tidak hanya ada kuah santan melainkan juga ketupat dan dada ayam.

Suami

Mendengar kata suami, mungkin yang terlintas di pikiran Passionate People adalah suami berbentuk manusia, kan? Akan tetapi, suami di sini bukan manusia, lho, melainkan makanan dari Maluku yang terkenal dengan cita rasanya yang lezat. Suami atau dikenal pula dengan Kasuami terbuat dari bahan dasar singkong.

Ketika dihidangkan, makanan ini biasanya dicampurkan dengan beberapa jenis ikan seperti ikan bakar, ikan kuah bening, dan ikan kuah kuning. Lalu, ditambahkan dengan sambal colo-colo sehingga semakin menambah kenikmatannya. Suami dikenal sebagai hidangan dari nenek moyang suku Wakatobi yang tersebar di Pulau Buton.

Diperkirakan, dulunya makanan ini jadi konsumsi sehari-hari petani dan nelayan yang desanya tidak bisa ditumbuhi padi. Namun, singkong tumbuh subur karena itulah menjadi bahan utama dari suami. Tidak hanya lezat, makanan ini juga tahan lama, lho, bisa 14 sampai 20 hari untuk singkong yang dikukus.

Akan tetapi, kalau diparut bisa bertahan sampai 30 hari. Makanya, makanan ini sering dibawa pelaut Wakatobi sebagai bekal makanan mereka kalau mau bepergian ke Filipina, pesisir Malaysia, Singapura, dan sebagainya.

Dange

Kalau dilihat sekilas, dange terlihat mirip dengan kue pukis, tapi warnanya sedikit lebih gelap dibandingkan kue pukis. Soalnya, dange terbuat dari bahan-bahan seperti gula merah, tepung beras ketan hitam, dan parutan kelapa. Rasanya? Legit dan lezat karena itulah cocok dijadikan sebagai kudapan minum teh maupun kopi.

Makanan yang berasal dari Pangkep, Sulawesi Selatan ini menurut cerita orang tua zaman dahulu merupakan makanan favorit dari para pemuda. Pemuda-pemuda ini tergabung dalam gerakan pemberontakan Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang berada di Sulawesi Selatan.

Selain beberapa makanan yang dituliskan di atas, masih ada makanan lainnya yang tidak kalah enak, lho, mulai dari:

  • Eurimoo, makanan yang terbuat dari sagu yang dicampurkan dengan pisang dan bentuknya mirip dengan klepon.
  • Sinole, makanan berbentuk kebab dan biasanya terbuat dari kelapa parut, tepung sagu, dan kelapa parut.
  • Kue Bagea, makanan yang terbuat dari sagu ini bertekstur renyah dan gampang hancur. Makanan ini rasanya manis dan berwarna cokelat.
  • Ikan Kuah Kuning, sering dijadikan sebagai teman makan papeda, ikan kuah kuning terbuat dari bumbu kunyit yang dicampurkan dengan rempah lainnya. Ikan yang digunakan untuk membuat ikan ini seperti cakalang, tongkol, mubara. 

Banyak juga ya ternyata list makanan dari Indonesia timur. Yuk, cicipi!

Sumber: