Passionate people, tahukah kamu bahwa ternyata beberapa hal tentang makanan yang diyakini oleh masyarakat dan diwariskan secara turun temurun, cuma sebuah mitos dan tidak terbukti kebenarannya. Nah, supaya kamu nggak salah lagi dan memercayai sesuatu yang ternyata hanya mitos, yuk, langsung saja kita bahas dalam artikel ini!
Lemak, menjadi satu kata yang harus dipantang saat kamu membuat daftar makanan sehat. Padahal, tahukah kamu bahwa tidak semua lemak itu jahat? Bahkan, lemak yang bersifat baik ini bisa membantu menjaga kesehatan tubuhmu.
Yap, lemak memang terbagi menjadi dua jenis, lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh adalah lemak yang umum ditemukan olahan susu dan juga daging. Lemak ini termasuk kategori lemak jahat karena bisa menyebabkan penyumbatan arteri. Sementara lemak lainnya, yaitu lemak tak jenuh adalah lemak yang berasal dari tumbuhan dan minyak sehat. Lemak ini memiliki peran penting untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
Selain itu, lemak memiliki peran yang penting dalam tubuh sebagai sumber energi. Jadi, ada baiknya jika kamu tetap mengonsumsinya tetapi dalam jumlah yang sewajarnya saja agar dapat mengurangi risiko yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi lemak.
Diet detoks adalah rencana diet jangka panjang yang bertujuan untuk membuang racun di dalam tubuh. Tidak hanya itu, diet ini juga diklaim dapat meningkatkan imunitas tubuh, menyehatkan sistem pencernaan, dan juga membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga: Diet Sehat untuk Mengurangi Risiko Diabetes
Cara melakukan diet detoks ini sangat beragam, dari mulai puasa, hanya minum jus, menggunakan obat pencahar, mengonsumsi makanan yang bersifat alergen - berhenti - kemudian mengonsumsinya lagi, dan masih banyak lagi.
Faktanya, belum ada penelitian apa pun yang membuktikan bahwa diet detoks benar-benar bisa membuat tubuhmu menjadi bersih dari racun. Apalagi, sebenarnya tubuh memiliki sistem mekanisme alami untuk membersihkan diri melalui organ hati, feses, urin, dan juga keringat. Jadi kamu nggak perlu repot-repot melakukan detoks manual untuk membersihkan tubuh.
Banyak orang yang memilih makanan dengan label gluten free karena dianggap lebih sehat dibandingkan dengan makanan yang mengandung gluten. Padahal, ternyata banyak yang bahkan belum paham apa itu gluten?
Gluten adalah senyawa protein yang terkandung dalam biji-bijian dan serealia, seperti gandum. Gluten memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti menyehatkan sistem pencernaan, mengurangi penumpukan kolesterol jahat (LDL), dan juga mengurangi paparan logam beracun yang mungkin ada dari makanan laut yang dikonsumsi.
Namun, bagi orang yang memiliki intoleransi gluten, maka kandungan gluten pada makanan bisa berbahaya. Inilah mengapa, untuk orang dengan kondisi tersebut, mengonsumsi makanan gluten free atau melakukan diet gluten sangat disarankan. Namun, bagi kamu yang tidak memiliki kondisi tersebut, pada dasarnya mengonsumsi makanan dengan label gluten free tidak lebih sehat dari makanan lain yang mengandung gluten.
Pernahkah kamu bertanya “labelnya no sugar, tapi kok manis ya?”. Yap, minuman yang mencantumkan no sugar atau zero sugar memang tidak mengandung gula dan tidak mengandung kalori juga. Namun, bukan berarti tanpa pemanis sama sekali.
Rasa manis pada minuman tersebut berasal dari pemanis buatan yang memiliki kadar manis hingga beratus kali dibandingkan gula biasa. Namun, tubuh tidak bisa melakukan sistem metabolisme pada pemanis buatan tersebut, sehingga membuatnya menjadi 0 kalori.
Minuman dengan pemanis buatan tersebut aman dikonsumsi, selama dalam batas yang wajar. Namun, jika kamu ingin minuman yang benar-benar tidak mengandung gula, kamu bisa memilih minuman dengan label unsweetened.
Sayur mengandung banyak serat yang baik untuk kesehatan. Tidak hanya itu, ada juga berbagai nutrisi lain, seperti vitamin, yang terkandung dalam sayur. Apalagi, sayur juga dianggap sebagai menu diet paling aman bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan.
Namun, sesehat apa pun sayur, jika dikonsumsi secara berlebihan, apalagi dengan mengalahkan sumber nutrisi lainnya, seperti protein dari lauk, akan berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi. Tidak hanya itu, sayuran hijau yang umum dikonsumsi juga bisa menimbulkan risiko jika dikonsumsi berlebihan.
Hal ini, berlaku bagi kamu yang mengonsumsi obat pengencer darah. Jadi, bagi kamu yang mengonsumsi obat, ada baiknya konsultasikan pada dokter untuk memastikan makanan yang kamu konsumsi aman dan tidak bertentangan dengan obat yang dikonsumsi.
Siapa yang menolak makan malam karena takut gemuk? Tenang, mulai sekarang kamu bisa menikmati makan malam tanpa khawatir gemuk, karena hal itu cuma mitos belaka. Kunci dari makan dan berat badan adalah keseimbangan kalori.
Tidak peduli jam berapa pun kamu makan, jika kamu memiliki gaya hidup pasif maka berat badan pasti akan meningkat. Namun, jika kamu aktif bergerak, maka kebutuhan kalori akan meningkat dan artinya kamu harus memenuhinya dengan makan yang cukup.
Namu, maka saat malam hari sering kali dilakukan secara berlebihan. Apalagi bagi kamu yang begadang, potensi kamu makan berlebihan akan besar. Inilah yang bisa membuat berat badanmu naik saat makan di malam hari.
Makan telur hanya putihnya saja karena kuningnya bisa bikin kolesterol. Banyak orang yang memercayainya, sehingga sangat membatasi konsumsi kuning telur. Padahal, ternyata risiko terjadinya peningkatan kolesterol akibat kuning telur sangatlah kecil.
Baca Juga: Makanan-Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Tidak hanya itu, kuning telur juga mengandung nutrisi penting yang dapat membantu menyehatkan jantung, yaitu kolin. Nutrisi ini dapat membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah yang dapat memicu penyakit jantung ketika kadarnya meningkat.
Namun, bagi kamu yang memiliki riwayat diabetes, kolesterol tinggi, maupun penyakit jantung, tetap disarankan untuk membatasi konsumsi kuning telur ya. Selain itu, jangan lupa juga untuk menyeimbangkan nutrisinya dengan mengonsumsi makanan bernutrisi lainnya.
Itulah berbagai mitos seputar makanan yang nggak perlu lagi kamu percaya. Jadi, di antara berbagai mitos di atas, mana nih yang dulu pernah kamu percayai, passionate people?
Sumber: