Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan yang dikutip dari CNN Indonesia mencatat sebanyak 35.415 kasus baru disebabkan karena HIV. Sementara, kasus baru untuk AIDS mencapai 12.841 sepanjang tahun 2024. Masih dari sumber sama, rentang usia yang mengalami penyakit ini adalah sekitar 19% dari usia 20 - 24 tahun. Sedangkan, 60% berada di usia 25 - 49 tahun.
HIV/AIDS memang saling berhubungan satu sama lain, di mana ketika seseorang menderita HIV biasanya akan berlanjut ke tahap AIDS. Lalu, apa yang dimaksud dengan AIDS dan apa sajakah yang menjadi penyebab munculnya penyakit menular ini? Langsung simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini, ya!
Melansir dari website Halodoc, Acquired Immune Deficiency Syndrome atau lebih dikenal dengan AIDS merupakan kondisi ketika HIV sudah berada di tahap akhir. Apabila seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuhnya tidak akan mampu untuk melawan infeksi yang ditimbulkan oleh penyakit menular tersebut.
Maka dari itu, dibutuhkan pengobatan tertentu untuk membantu memperlambat berkembangnya AIDS dalam tubuh. Di mana, seseorang dikatakan mengidap AIDS apabila merasakan beberapa kondisi berikut:
Baca Juga: Bagaimana Klaim Penyakit Kritis? Perhatikan Cara Pengajuannya
Melansir dari laman Klik Dokter, AIDS umumnya disebabkan karena Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini dapat menyerang sel darah putih (Sel CD4) dan dikelompokkan menjadi HIV tipe-1 dan HIV tipe-2. Makanya, ketika mengalami kondisi ini membuat tubuh penderita jadi rentan terhadap infeksi.
Masih menurut hasil dari lansiran yang sama, virus HIV yang berlanjut ke AIDS ini biasanya ditemukan di dalam cairan tubuh, seperti cairan anus, vagina, ASI, dan sebagainya. Untuk penyebab umum, AIDS bisa ditularkan lewat:
Terdapat beberapa gejala yang umum dirasakan jika menderita AIDS, di antaranya adalah sebagai berikut:
Penderita AIDS seperti yang sudah dijelaskan memiliki kekebalan tubuh yang lemah karena itulah rentan mengalami infeksi. Makanya, ada beberapa gejala yang ditimbulkan berdasarkan dari sistem imun tubuh, seperti:
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Orang dengan Penyakit Kritis
Untuk mendiagnosis benar mengalami AIDS, maka dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, memeriksa fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendeteksi antibodi terhadap virus HIV. Pemeriksaan penunjangnya seperti radiologi (rontgen thorax), pemeriksaan darah perifer lengkap, tes HIV misalnya Western Blot dan Elisa, mengevaluasi limfosit dan CD4.
Sementara, untuk pengobatan yang dilakukan, di antaranya:
Supaya bisa terhindar dari penularan AIDS, maka sebaiknya menerapkan beberapa tips berikut:
Demikian penjelasan singkat mengenai AIDS, penyebab, gejala, dan sebagainya. Perlu diketahui, penularan AIDS terkadang tidak disadari oleh penderita, maka dari itu sebaiknya selalu waspada dan lakukan skrining kesehatan secara rutin, ya. Tidak lupa, proteksi juga diri dengan asuransi FWD Hospital Care Protection dari FWD Insurance Indonesia.
Asuransi kesehatan FWD Hospital Care Protection memberikan kamu kebebasan memilih kelas perawatan selama masih masuk ke dalam plan asuransi, mengutamakan kenyamanan selama masa perawatan, dan bisa digunakan di mana saja.
Sumber: