Kesehatan

Aids: Apa Itu dan Apa Penyebabnya? Cari Tahu di Sini!

16 Desember 2024
FWD Insurance

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan yang dikutip dari CNN Indonesia mencatat sebanyak 35.415 kasus baru disebabkan karena HIV. Sementara, kasus baru untuk AIDS mencapai 12.841 sepanjang tahun 2024. Masih dari sumber sama, rentang usia yang mengalami penyakit ini adalah sekitar 19% dari usia 20 - 24 tahun. Sedangkan, 60% berada di usia 25 - 49 tahun.

HIV/AIDS memang saling berhubungan satu sama lain, di mana ketika seseorang menderita HIV biasanya akan berlanjut ke tahap AIDS. Lalu, apa yang dimaksud dengan AIDS dan apa sajakah yang menjadi penyebab munculnya penyakit menular ini? Langsung simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini, ya!

Definisi AIDS

Melansir dari website Halodoc, Acquired Immune Deficiency Syndrome atau lebih dikenal dengan AIDS merupakan kondisi ketika HIV sudah berada di tahap akhir. Apabila seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuhnya tidak akan mampu untuk melawan infeksi yang ditimbulkan oleh penyakit menular tersebut.

Maka dari itu, dibutuhkan pengobatan tertentu untuk membantu memperlambat berkembangnya AIDS dalam tubuh. Di mana, seseorang dikatakan mengidap AIDS apabila merasakan beberapa kondisi berikut:

  • Terjadi penurunan jumlah sel CD4 sampai di bawah 200 sel per milimeter kubik darah atau hanya sekitar 200 sel/mm3. Biasanya, seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh sehat memiliki CD4 antara 500 dan 1.600 sel/mm3.
  • Atau, bisa juga karena mengembangkan satu atau lebih infeksi oportunistik tanpa memandang keberadaan jumlah CD4.

Baca Juga: Bagaimana Klaim Penyakit Kritis? Perhatikan Cara Pengajuannya

Penyebab AIDS

Melansir dari laman Klik Dokter, AIDS umumnya disebabkan karena Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini dapat menyerang sel darah putih (Sel CD4) dan dikelompokkan menjadi HIV tipe-1 dan HIV tipe-2. Makanya, ketika mengalami kondisi ini membuat tubuh penderita jadi rentan terhadap infeksi.

Masih menurut hasil dari lansiran yang sama, virus HIV yang berlanjut ke AIDS ini biasanya ditemukan di dalam cairan tubuh, seperti cairan anus, vagina, ASI, dan sebagainya. Untuk penyebab umum, AIDS bisa ditularkan lewat:

  • Berhubungan seksual tanpa adanya pengaman atau kondom (alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan sejenis karet dan dipasang di alat kelamin sebagai pelindung). 
  • Berganti-ganti pasangan seksual sehingga dapat meningkatkan risiko tertular HIV/ AIDS.
  • Melakukan perawatan gigi atau tindakan medis lainnya memakai jarum suntik yang tidak steril.
  • Kecelakaan kerja, contohnya tenaga medis yang tertusuk oleh jarum suntik setelah dipakai oleh penderita AIDS.
  • Penularan dari ibu yang terinfeksi AIDS kepada bayinya ketika masa kehamilan, persalinan, maupun menyusui. 
  • Transfusi darah, tapi kemungkinan tertularnya cukup kecil karena sebelum dilakukan donor darah, biasanya pendonor sudah melewati skrining AIDS.

Gejala AIDS

Terdapat beberapa gejala yang umum dirasakan jika menderita AIDS, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Suka berkeringat di malam hari.
  • Depresi dan kehilangan memori.
  • Kelelahan yang berlebihan dan demam menetap.
  • Berat badan turun tanpa diketahui sebab yang jelas.
  • Muncul bercak di bagian kelopak mata, hidung, dan mulut.
  • Diare kronis yang tidak diketahui sumber penyebabnya.
  • Batuk kering dan pembesaran kelenjar getah bening.

Penderita AIDS seperti yang sudah dijelaskan memiliki kekebalan tubuh yang lemah karena itulah rentan mengalami infeksi. Makanya, ada beberapa gejala yang ditimbulkan berdasarkan dari sistem imun tubuh, seperti:

  • Kulit: muncul plak, benjolan, maupun ruam.
  • Pembuluh darah dan jantung: kelelahan, nyeri dada, dan sesak napas.
  • Pencernaan: BAB berwarna hitam atau berdarah, diare, muntah, dan mual.
  • Saraf pusat: kejang, kesadaran menurun, nyeri di bagian leher, demam, dan nyeri kepala.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Orang dengan Penyakit Kritis

Diagnosis dan Pengobatan AIDS

Untuk mendiagnosis benar mengalami AIDS, maka dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, memeriksa fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendeteksi antibodi terhadap virus HIV. Pemeriksaan penunjangnya seperti radiologi (rontgen thorax), pemeriksaan darah perifer lengkap, tes HIV misalnya Western Blot dan Elisa, mengevaluasi limfosit dan CD4.

Sementara, untuk pengobatan yang dilakukan, di antaranya:

  • ARV (antiretroviral) untuk membantu menekan terbentuknya virus HIV/AIDS di tubuh.
  • Terapi suportif seperti diet yang direkomendasikan oleh dokter yang melakukan pemeriksaan.
  • Terapi lainnya seperti tidur yang cukup, jaga kebersihan, dukungan psikososial, dan sebagainya.

Tips Mencegah AIDS

Supaya bisa terhindar dari penularan AIDS, maka sebaiknya menerapkan beberapa tips berikut:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman seperti menggunakan kondom.
  • Hindari melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
  • Pastikan tidak memakai alat pribadi bersama dengan orang lain seperti alat untuk mencukur, sikat gigi, dan lainnya.
  • Ketika melakukan donor darah pastikan kalau jarum suntik yang digunakan baru dikeluarkan dari pembungkus yang tersegel sehingga bisa dipastikan kesterilannya.
  • Untuk yang sudah aktif secara seksual, maka dianjurkan rutin melakukan skrining HIV dan AIDS. Minimal 6 bulan sekali untuk mendeteksi infeksi penyakit yang diderita.
  • Terbuka dengan pasangan masing-masing dan tidak sungkan untuk memberitahukan riwayat penyakit yang diderita. Dengan begini, maka dapat memudahkan mengambil tindakan pencegahan.
  • Sunat untuk pria dengan tujuan supaya dapat menjaga kebersihan alat kelaminnya. Bahkan, melakukan sunat juga dapat mengurangi risiko tertular AIDS 50% - 60% menurut sumber dari CDC.

Demikian penjelasan singkat mengenai AIDS, penyebab, gejala, dan sebagainya. Perlu diketahui, penularan AIDS terkadang tidak disadari oleh penderita, maka dari itu sebaiknya selalu waspada dan lakukan skrining kesehatan secara rutin, ya. Tidak lupa, proteksi juga diri dengan asuransi FWD Hospital Care Protection dari FWD Insurance Indonesia.

Asuransi kesehatan FWD Hospital Care Protection memberikan kamu kebebasan memilih kelas perawatan selama masih masuk ke dalam plan asuransi, mengutamakan kenyamanan selama masa perawatan, dan bisa digunakan di  mana saja.

Sumber: